Senin, 21 November 2016

Sukses Gelar Rapai Festival Aceh Kejar Penghargaan Dunia

"Sukses Gelar Rapa'i Festival Aceh Kejar Penghargaan Dunia Pagelaran akbar Aceh International Rapa'i Festival 2016 yang baru kali pertama, berhasil dihelat pada 26-30 Agustus di tiga titik yakni Taman Ratu Safiatuddin, Taman Seni serta Budaya, dan Museum Tsunami Aceh. Kian lebih 150 pemukul menghadirkan ketrampilannya menabuh rapa'i beragam ukuran diselingi tampilan musisi tanah air serta mancanegara. Mereka tampak bertukaran sepanjang empat hari serta memuaskan kian lebih seribu pengunjung yang ada.

Sebagian musisi terkenal dalam serta luar negeri tampak dalam acara ini, salah satunya yaitu : Ogawa Daisuke (Jepang), Absolutely Thai (Thailand), Miladomus (China), Pejman (Mohammad Reza), Jahanara (Iran), serta Fieldflyer (Malaysia). Ada pula Daood Debu, Rafli Kande, Tompi, Gilang Ramadhan, Moritza Taher, serta Steve Thornton.

Rapa'i sendiri adalah alat musik perkusi tradisional Aceh dampak dari Timur Tengah yang dibawa serta dikenalkan seseorang penyair Islam bernama Syekh Rapa'i. Alat musiknya dimainkan berkelompok lewat cara ditabuh serta jadi pengiring beragam tarian serta lantunan syair pesan agama yang dipandu seseorang syekh. Atraksi itu sudah demikian lama berkembang jadi sisi yg tidak terpisahkan dalam orang-orang Aceh.

Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Nangroe Aceh Darussalam, Reza Pahlevi, menerangkan kalau Aceh International Rapa'i Festival 2016 adalah satu diantara usaha Pemerintah Aceh dalam melestarikan nilai kebiasaan, terutama musik etnik Aceh. Festival bertaraf internasional itu sekalian tingkatkan kemampuan pelaku seni-budaya di Aceh. Diluar itu, aktivitas Aceh International Rapa'i Festival 2016 juga jadi momentum untuk mengenalkan Aceh sebagai satu diantara destinasi wisata halal di Indonesia untuk dunia.

Kabid Promosi Dinas Pariwisata Propinsi Nangroe Aceh, Rahmadhani memberikan, Aceh telah diputuskan sebagai wisata halal serta saat ini tengah ikuti voting untuk kelompok " The World’s Best Halal Cultural Destination 2016 " . Aceh juga tengah ikuti Pertandingan Pariwisata Halal Nasional 2016 (http :// bit. ly/voteaceh, halaltourism. id) yang baru pertama kalinya di gelar di Indonesia dimana pemenangnya bakal diusulkan jadi perwakilan Indonesia dalam arena pertandingan pariwisata halal internasional World Halal Travel Award (WHTA).

Aceh turut dan dalam empat kelompok tersebut :

Nomer 1 Kelompok Airport Ramah Wisatawan Muslim Paling baik "

Rabu, 16 November 2016

5 Keunggulan Punya Teman Travel PNS

"5 Keunggulan Punya Teman Travel PNS Miliki rekan seseorang Pegawai Negeri Sipil (PNS)? Bila ya, sesekali Anda mesti coba traveling bersamanya. Kenapa? Lantaran nyatanya terdapat banyak keunggulan lakukan traveling berbarengan seseorang rekan PNS.

Ditulis dari Skyscanner. co. id, tersebut 5 kelebihan traveling dengan PNS.

1. Siap di ajak sulit ataupun suka

Walau tidak ada orang yang ingin di ajak sulit, PNS biasanya tak keberatan apabila (sangat terpaksa) mesti merasakannya. Kenapa sekian? Mereka telah punya kebiasaan sulit mulai sejak awal masuk kerja, seperti alami " Ospek " sebagai anak baru serta senantiasa diminta kesana kemari. Dasarnya mereka " tahan banting " serta siap bekerja, terlebih berlibur dalam keadaan apapun.

2. Sabar serta tabah dalam perjalanan panjang

Seperti di ketahui, sistem perekrutan PNS berjalan panjang serta berliku-liku. Walau telah di terima, status mereka juga baru sebagai CPNS. Telah kriterianya tinggi, tesnya susah, demikian masuk kerja mereka masihlah dikira sebagai " calon " . Bila mereka mampu lewat sistem panjang serta berliku seperti itu, terlebih apabila cuma traveling untuk periode waktu yang lama ke pelosok daerah yang memerlukan banyak kesabaran.

3. Teratur serta penuh kedisplinan

Bekerja sebagai PNS itu tak bebas, dalam arti pekerjaan mereka melibatkan banyak ketentuan yang perlu dipatuhi. Dari mulai ketatnya jam kerja, sistem izin serta cuti yang tidak selamanya gampang, sampai mesti mematuhi semuanya SOP maupun birokrasi protokoler. Mempunyai travel-mate seseorang PNS bakal menolong Anda dalam menaati semuanya ketentuan yang berlaku di daerah maksud. Dengan hal tersebut, Anda bakal terlepas dari sanksi lantaran (tak berniat) tidak mematuhi ketentuan.

4. Fleksibel dalam berbaur

Ada ditempat kerja yang mempunyai rentang umur yang beragam bikin seseorang PNS mesti pintar bergaul serta menyesuaikan. Ditempat kerjanya, mereka dapat miliki atasan yang berumur sampai 2 kali lipat. Hal semacam ini dapat jadi keuntungan bila Anda yaitu seseorang yang pemalu dalam berbaur dengan orang-orang lokal.

Ingat, berbaur dengan orang-orang lokal bisa menolong Anda untuk lebih mengetahui kebiasaan serta budaya setempat, ataupun keuntungan lain seperti memperoleh penginapan, makan, sampai transportasi gratis.

5. Senantiasa berbenah untuk jadi lebih baik

Bersamaan dengan perubahan jaman serta tuntutan orang-orang, PNS mesti senantiasa berbenah serta sensitif pada perubahan jaman. Bila satu saat ada sikap dari rekan PNS Anda yg tidak disenangi, di lain waktu sikap itu bisa jadi telah hilang lantaran ia melakukan perbaikan tingkah laku tak mengasyikkan itu. Sensitif pada perubahan jaman juga bikin PNS aktif mencari hal yang tengah jadi trend sekarang ini, terlebih trend tempat liburan keren yang mungkin saja Anda tidak paham.

Sabtu, 05 November 2016

Tips Bayi Tetap Nyaman Saat Menginap di Hotel

"Tips Bayi Tetap Nyaman Saat Menginap di Hotel Pekerjaan seseorang wanita karier seringkali mengharuskan seseorang ibu melakukan pekerjaan kantor sampai melancong keluar kota. Kondisi itu, memaksa ibu-ibu yang tengah menyusui mesti membawa dan anak mereka ke hotel tempatnya bermalam.

Pada keadaan spesifik, terdapat banyak Balita yang alami susah tidur waktu ada ditempat baru. Termasuk juga saat ada di hotel. Bila hal semacam itu berlangsung, bukannya bekerja, beberapa ibu malah bakal terganggu konsentrasinya.  

Nah, untuk menangani permasalahan sejenis itu, terdapat banyak panduan yang dapat Anda ikuti. Simak penuturannya, serta mudah-mudahan bisa menolong Teman dekat Dream menangani stres waktu perjalanan ya!

1. Buat persiapan dengan cara masak barang bawaan untuk kepentingan si kecil. Jangan pernah melupakan paket komplit berbentuk popok, tisu serta makanan spesial bayi. Jika memang perlu yakinkan beberapa barang ini di kirim lebih dulu ke hotel sebelumnya kita tiba di maksud.

Bersihkan tempat tidur dengan tisu untuk kepentingan sanitasi. Gunakan lap atau handuk pribadi lantaran umumnya handuk yang disiapkan hotel dicuci menggunakan deterjen memiliki bahan keras.

2. Jika memang perlu bawakan selimut atau mainan yang paling disayangi. Hal semacam ini mempunyai tujuan untuk menolong mereka cepat menyesuaikan serta rasakan situasi seperti dirumah.

3. Tetaplah melindungi jadwal makan serta tidur dengan teratur, walau terkadang alami ketidaksamaan saat yang cukup mencolok.

4. Begitu susah temukan hotel yang sediakan tempat tidur spesial untuk bayi. Karenanya, siapkan biaya sendiri untuk beli bed super praktis yang bisa dilipat serta dibawa sepanjang traveling.

5. Sediakan banyak camilan untuk menghadapi waktu si kecil kelaparan serta terbangun tengah malam. Janganlah dibiarkan ia menangis lantaran bakal kurangi saat untuk beristirahat.

Selamat coba ya!

(Sumber : Travelleisure. com)

Kamis, 03 November 2016

Sejarah Kemegahan Pemandian Umum di Iran Sebelum Era Islam

"Sejarah Kemegahan Pemandian Umum di Iran Sebelum Era Islam Ketika Iran di pimpin Kekaisaran Safawiyah di era 16, sudah di bangun satu pemandian umum yang indah. Bangunan yang didirikan di Kashan ini diberi nama Sultan Amir Ahmad Bathhouse.

Pemandian di bangun dengan design langit-langit berkubah, mozaik serta lukisan indah, dan susunan bangunan paling cantik diantara pemandian-pemandian tempo dahulu yang masihlah bertahan sampai saat ini di Iran.

Sultan Amir Ahmad Bathhouse dinyatakan sebagai warisan dunia oleh Iran Cultural Heritage Department pada th. 1956. Ketentuan pemberian nama di ambil sesudah Ahmad Imamzadeh Sultan Amir dimakamkan di dekat bangunan. Walau tidak beberapa orang yang tahu mengenai hal semacam ini.

Pemandian umum ini berupa oktagonal, dengan kolam berupa sama dibagian tengah. Di sekitar kolam ada delapan tiang besar sebagai pembatas dengan tempat duduk diluar. Dan diperlengkapi dengan satu aula besar.

Sesungguhnya mulai sejak jaman peradaban kuno, tempat tinggal pemandian umum memainkan fungsi utama dalam kehidupan sosial di Iran serta hal semacam itu masihlah mereka kerjakan sampai hari ini.

Bathhouse di bangun bukanlah sebatas untuk bersihkan diri serta bersantai. Tetapi juga digunakan warga untuk berkumpul, berjumpa, bergosip bahkan juga berdoa.

Ruang paling utama dinamakan Garmkhaneh Sultan Amir Ahmad Bathhouse yang diisi sebagian pemandian air panas pribadi. Garmkhaneh tersambung ke Sarbineh yang ada di dekat kolam oktagonal oleh satu koridor yang berperan untuk meminimalisir panas serta kelembapan hawa diantara dua daerah. Koridor jadi sejenis ruang pertukaran hawa diantara Garmkhaneh serta Sarbineh.

Design interior Sarbineh dihiasi dengan ubin pirus serta emas. Dan susunan batu bata bersama lukisan yang artistik. Sedang atap pemandian terbuat dari sebagian stupa yang berupa seperti kacamata cembung. Hal semacam ini ditujukan supaya ruang memperoleh pencahayaan yang cukup, namun masih tetap terbangun kerahasiaannya dari luar.

Fenomena bathhouses sudah ada di Iran mulai sejak saat sebelumnya Islam. Tetapi sesudah masyarakat memeluk Islam, beberapa ribu pemandian umum di Iran alami kemerosotan.

Pasalnya, beberapa orang makin mengetahui pengetahuan agama. Dimana satu diantara ajarannya tentang hukum kesucian dalam membersihkan badan jadi prasyarat dalam beragama, serta lalu mandi jadi integral dari kehidupan.

Sebagian pemandian umum modern saat ini sudah diperlengkapi dengan shower serta bathub. Walau rutinitas menggunakann bathouse masihlah ada, tetapi cuma menarik dipakai waktu hari buruh saja atau cuma untuk wisatawan yang datang ke Iran.

(Sumber : Amusingplanet. com)

Rabu, 02 November 2016

Wisata Syariah Indonesia Duduki Peringkat 4 Dunia

"Wisata Syariah Indonesia Duduki Peringkat 4 Dunia Wisata halal Indonesia semakin menggaung di kancah pasar muslim internasional. Hal semacam itu dibuktikan dari data yang di keluarkan Global Muslim Travel Index (GMTI) pada Maret ini sesudah lakukan penilaian pada 130 destinasi wisata di negara-negara Islam.

Wisata halal Indonesia sukses naik ke peringkat keempat sesudah Malaysia, Uni Emirat Arab serta Turki. Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengungkap animo yang sedemikian besar pada pencapaian itu.

" Kita sukses naik dua peringkat dari mulanya di peringkat enam, " papar Arief Yahya waktu berikan sambutan di acara Press Briefing Global Muslim Travel Index (GMTI) 2016.

Menpar mengharapkan supaya prestasi ini bisa tingkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke Indonesia. Mengingat potensi wisata halal yang dipunyai Indonesia kian lebih 100 juta kunjungan. Sekitar di angka 125 juta kunjungan yang bisa melampaui pencapaian kunjungan ke negeri Tiongkok

" Malaysia nomer satu dengan 6 juta wisman muslim. Thailand 5 juta serta Singapura 4 juta. Sedang Indonesia baru 2 juta, " paparnya waktu didapati di Hotel Pullman Thamrin, Jakrta Pusat pada Rabu, 23 Maret 2016.

Lebih jauh ia berpesan supaya bidang service pariwisata halal makin ditingkatkan. Di dukung dengan perbaikan sarana serta product dari destinasi wisata tersebut pastinya. Hingga nanti bahasan wisata halal tidak sekedar hanya bicara permasalahan agama saja, tetapi terkait erat dengan perkembangan industri serta usaha.

Berikut yang gw sebut sunatullah disini, siapa saja yang berikanlah destinasi, sarana serta marketing paling baik pastinya akan memenangkan persaingan, " tambah Menpar.

Sedang unuk negara-negara non-Islam, kunjungan muslim traveler paling banyak yang menghadap ke Singapura. Diikuti oleh negara Thailand, Inggris, Afrika Selatan serta Hongkong yang tempati posisi lima paling atas.

Pada saat yang sama, GMTI juga melaunching pernyataan kalau Asia serta Eropa adalah dua lokasi yang paling menarik perhatian muslim. Mempunyai potensi sebesar 87 % dari keseluruhnya market share perjalanan muslim.

(Laporan : Ratih Wulan)